Definisi Ilmu Kimia
Secara singkat, Ilmu Kimia adalah ilmu rekayasa materi yaitu mengubah suatu materi menjadi materi yang lain.
Secara lengkap, Ilmu Kimia adalah ilmu yang mempelajari tentan :
Secara lengkap, Ilmu Kimia adalah ilmu yang mempelajari tentan :
- Susunan materi, mencakup komponen-komponen pembentuk materi dan perbandingan tiap komponen tersebut.
- Struktur materi, mencakup struktur partikel-partikel penyusun suatu materi atau menggambarkan bagaimana atom-atom penyusun materi tersebut saling berikatan.
- Sifat materi, mencakup sifat fisika (wujud dan penampilan) dan sifat kimia. Sifat suatu materi dipengaruhi oleh: susunan dan struktur dari materi tersebut
- Perubahan materi , meliputi perubahan fisika (wujud) dan perubahan kimia (menghasilkan zat baru).
- Energi yang menyertai perubahan materi, menyangkut banyaknya energi yang menyertai sejumlah materi dan asal-usul energi itu.
Manfaat Belajar Ilmu Kimia
- Pemahaman kita menjadi lebih baik terhadap alam sekitar dan berbagai proses yang berlangsung di dalamnya sehingga kita dapat mengontrol perubahan ini demi keuntungan bagi khidupan manusia dan lingkungan.
- Mempunyai kemampuan untuk mengolah bahan alam menjadi produk yang lebih berguna bagi manusia, misalnya mengolah nasi menjadi tape, air kelapa menjadi natadecoco ataupun minyak sawit menjadi sabun.
- Membantu kita dalam pembentukan karakter/sikap, dimana tumbuhnya sikap kerja keras untuk mengatasi berbagai persoalan kehidupan secara sistematis.
Ilmu kimia mempunyai peranan sangat penting dalam bidang: kesehatan, pertanian, peternakan, biologi, arsitektur dan geologi. Dalam perkembangannya, disamping memberikan dampak yang positif, ilmu kimia juga memberikan dampak negatif bagi kehidupan manusia. Pencemaran air, udara dan tanah banyak disebabkan oleh zat-zat kimia. karena manusia harus bertanggung jawab dalam menggunakan produk kimia dengan sebaik-baiknya tanpa membawa kerusakan bagi manusia dan lingkungannya.
Cabang-Cabang Ilmu Kimia
- Kimia Analisis, mempelajari tentang analisis bahan-bahan kimia yang terdapat dalam suatu produk.
- Kimia Fisik, fokus kajiannya berupa penentuan energi yang menyertai terjadinya reaksi kimia, sifat fisis zat serta perubahan senyawa kimia.
- Kimia Organik, mempelajari bahan-bahan kimia yang terdapat dalam makhluk hidup.
- Kimia Anorganik, kebalikan dari kimia organik; mempelajari benda mati.
- Kimia Lingkungan, mempelajari tentang segala sesuatu yang terjadi di lingkungan, terutama yang berkaitan dengan pencemaran lingkungan dan cara penanggulangannya
- Kimia Inti (Radiokimia), mempelajari zat-zat radioaktif.
- Biokimia, cabang ilmu kimia yang sangat erat kaitannya dengan ilmu biologi.
- Kimia Pangan, mempelajari bagaimana cara meningkatkan mutu bahan pangan.
- Kimia Farmasi, fokus kajiannya berupa penelitian dan pengembangan bahan-bahan yang mengandung obat.
Perkembangan Ilmu Kimia
- Sekitar tahun 3500 SM, di Mesir Kuno sudah mempraktekkan reaksi kimia, seperti cara membuat anggur, pengawetan mayat, dan mengolah beberapa logam dan timah.
- Pada abad ke-4 SM, para filosofis Yunani yaitu Democritus dan Aristotelesmencoba memahami hakekat materi. Menurut Democritus, materi bersifat diskontinu yang terdiri dari partikel kecil yang disebut atom. Menurut Aristoteles, materi bersifat kontinu (tidak ada yang tidak terbagi)
- Abad pertengahan (tahun 500-1600 M), yang dipelopori oleh para ahli kimia Arab dan Persia.Nama ilmu kimia lahir, dari kata dalam bahasa Arab (al-kimiya = perubahan materi) oleh ilmuwan Arab Jabir ibn Hayyan (tahun 700-778 M), yang lebih dikenal di eropa dengan nama Geber. Kimia sebagai ilmu yang melibatkan aktifitas ilmiah (pengamatan, percobaan dan teori). Eksperimen yang dilakukan untuk mensistesis zat-zat baru, bukan hanya berfilsafat. Tujuannya eksperimen pada awalnya untuk membuat emas dai besi atau timah. Kenyataanya para ilmuan menemukan zat-zat baru seperti alkohol, arsen, boraks, kamfer, sabun, zink asam iodida, asam sulfat dan asam nitrat.
- Abad ke-18, muncul istilah Kimia Modern. Dipelopori oleh ahli kimia Perancis Antoine Laurent Lavoisier (tahun 1743-1794) yang berhasil mengemukakan hukum kekekalan massa.
- Tahun 1803, seorang ahli kimia Inggris bernama John Dalton (tahun 1766-1844) mengajukan teori atom untuk pertama kalinya. Sejak itu, ilmu kimia terus berkembang pesat hingga saat ini.
